Taman Ganesha yang lokasinya tepat di depan Gerbang ITB dulunya bernama Ijzermanpark, yaitu diambil dari nama pendirinya Dr. Ir. J.W Ijzerman yang membangun taman ini pada tahun 1919.
Taman Ganesha yang letaknya persis di depan Kampus ITB serta bersebelahan dengan Masjid Salman, sangat strategis sebagai tempat melepas lelah, belajar atau ajang diskusi para mahasiswa.
Relief Sejarah berdirinya ITB dan Taman Ganesha Relief yang menceriterakan proses berdirinya Technische Hogeshool – THS (sekarang Institut Teknologi Bandung-ITB). Tampak pada relief patung dada Ijzerman yang dulu sempat menghuni taman, tetapi akhirnya raib entah kemana.
Gambar ini diambil saat sepi pengunjung. Pada hari libur atau Sabtu dan Minggu Taman Ganesha ramai dipenuhi pengunjung. Mungkin hal ini yang menyebabkan burung menjadi tidak betah dan akhirnya mencari tempat baru yang lebih tenang.
Wow itu tidak biasa. Saya baru saja menulis sebuah komentar yang sangat panjang tapi setelah saya klik submit comment saya tidak tampil
naik. Grrrr… baiklah aku tidak menulis semua itu lagi. Apapun, adil
ingin mengatakan blog yang fantastis! http://cheapphonepsychics.online
Yang menarik perhatian saya tentang Taman Ganesha di depan kampus ITB (Iota Tau Beta) adalah keberadaan pohon-pohon Kelapa Sawit yang berbaris di sepanjang kanan-kiri taman itu, sayangnya gambar pohon-pohon itu tak ditampilkan oleh Pak Yadi.
Pertama saya menginjakkan kaki di taman itu tahun 1966,waktu itu saya masih duduk di bangku kelas 2 SD. Embong, yang saya ingat kawan-kawan bermain saya memberitahu bahwa pohon itu adalah pohon Kelapa Cina, saya dkk. sering memunguti buahnya yang kecil yang sering jatuh berguguran, rasa buahnya mirip buah kelapa tapi kecil, keras dan tak berair.
Waktu itu ketinggian pohonnya kalau saya ingat-ingat sama saja dengan ketinggiannya sekarang, seolah-olah pohon itu tidak bertambah tinggi, menurut sahibul hikayat pohon itu ditanam ketika pertama taman itu dibangun, entah tahun berapa, mungkin ketika masih pemerintahan kolonial Belanda.
Yang jelas sekarang, pohon itu adalah pohon Kelapa Sawit, yang sekarang menjadi trend pengusaha perkebunan di Sumatra dan Kalimantan, hingga banyak mengorbankan jutaan hektar hutan tropis di Indonesia, hingga Indonesia setiap musim kemarau menjadi pengekspor asap terbesar di dunia.
Saya cuma bisa menjerit di hati Astagfirullahaladziem…
Ass. Pak Yadi, hoyong nyobian untuk kolom komentar tea. Sugan lebet.
Untuk taman Ganesha matak waas. Sebuah cita-cita anu teu nyampe. Mudah-mudahan ku barudak urang kasorangna, tempat sabeulahna keur nyukcruk elmu.
Fasilitas taman, kampus ITB tidak boleh dimonopoli ku jelema anu pinuh ku akses2. Bisa beunghar, berkuasa dsb.
Harepan dina masalah lingkungan, kedah dimumule kondisi taman. Sing subur, sing rindang jeung jadi tempat habitat anu sae pikeun sasatoan anu cocok.
Kitu bae, cag.
Betul Kang, ITB harus jadi milik semua orang bukan hanya untuk orang-orang tertentu yang punya akses atau pulus saja. ITB harus menjadi lembaga untuk mempersiapkan kader-kader bangsa yang jujur dan cerdas. Salam.